Agar efektif, sebuah inovasi haruslah sederhana dan fokus. Inovasi seharusnya hanya melakukan satu hal, jika tidak, imovasi akan membuat orang menjadi bingung. Bahkan inovasi yang menciptakan pengguna dan pasar yang baru seharusnya diarahkan menuju penetapan desain yang spesifik, jelas, dan hati-hati. Inovasi yang efektif dimulai dari hal yang kecil, inovasi bukanlah sesuatu yang megah. Inovasi dapat berupa sesuatu yang memungkinkan misalnya kendaraan bergerak untuk membangkitkan tenaga listrik ketika berjalan di sepanjang rel kereta api.
Pada kenyataannya, tidak seorang pun yang dapat meramlakan apakah sebuah inovasi akan berakhir menjadi bisnis besar atau hanya pencapaian yang sedang-sedang saja. Tetapi walaupun hasilnya sedang-sedang saja, inovasi yang sukses sejak awal ditujukan untuk menjadi patokan standar, dalam menentukan bisnis yang mendahului yang lain. Jika sejak awal suatu inovasi tidak mengarah pada kepemimpinan, maka inovasi itu mungkin tidak cukup inovatif.
Hal yang terpenting, inovasi adalah sesuatu yang bekerja dan bukanya sesuatu yang jenius. Inovasi memerlukan pengetahuan, inovasi sering memerlukan kecerdikan dan inovasi memerlukan fokus. Jelas ada seorang inovator yang lebih berbakat daripanya yang lainnya, tetapi bakat mereka bera da di bidang yang sudah jelas. Tentu saja seorang inovator jarang bekerja pada lebih dari satu bidang. Seperti halnya Thomas Alfa Edison, untuk pencapaian sistematisnya yang inovatif, ia hanya bekerja dalam bidang kelistrikan.
Dalam inovasi, seperti juga usaha lainnya, terdapat bakat, dan pengetahuan. Tetapi ketika semua telah dikatakan dan dikerjakan, maka yang dibutuhkan oleh inovasi adalah kerja keras, fokus, dan tujuan. Jika tidak ada ketekunan, kegigihan, dan komitmen, maka tidak ada bakat, kecerdikan dan pengetahuan
Karena sebuah inovasi itu bersifat konseptual dan mudah untuk dipahami, maka seorang inovator sebaiknya pergi keluar dan melihat, bertanya serta mendengarkan. Inovasi yang sukses menggunakan keduanya, sisi kanan dan kiri otak. Mereka berkembang secara analitis tentang suatu inovasi yang harus memenuhi suatu peluang. Kemudian mereka keluar dan melihat pada pengguna potensial untuk mempelajari ekspektasi, nilai, dan kebutuhan penggunanya.(Arh/hbr.org)
Posting Komentar