Home » » SINGKONG CRISPY YANG BIKIN HOKI

SINGKONG CRISPY YANG BIKIN HOKI

Written By Unknown on 29/08/14 | 8/29/2014




Bagi kita yang hidup diperkotaan tentunya sudah tidak asing dengan yang namanya ayam crispy, tapi pernahkah Anda mendengar yang namanya singkong crispy?. Yah kudapan khas untuk “nyemil” ini begitu populer di kota Bandung.

Berawal dari rasa keprihatinan seorang warga gang Pancatengah I, Batujajar Kabupaten Bandung Barat yang bernama Aceng Kodir, dimana ia merasa sangat peduli kepada tarap kehidupan petani singkong didaerahnya. Meski bertahun-tahun menanam singkong, petani tidak pernah menikmati hasilnya lantaran harga jual singkong sangat murah, tak lebih dari Rp. 400 per kg. Mulailah Aceng memutar otak dan berpikir keras menemukan jalan keluar bagi peningkatan kesejahteraan petani singkong didaerahnya.

Aceng pun mendapatkan sebuah ide untuk membuat makanan camilan dari singkong, walaupun kripik singkong sudah banyak bertebaran di pasaran, ia tak menyerah begitu saja. Lantas ia mencetuskan ide untuk membuat kripik hasil olahannya yang unik dan berbeda dari yang sudah ada dipasaran, maka terwujudlah sebuah nama yaitu “kripik crispy”. Setelah mendapatkan resep dasar mengolah kripik, mulailah Aceng menguji coba resep dasar yang sudah dimodifikasi olehnya.

Setelah hasil ujicobanya dirasakan stabil maka Aceng pun berniat melanjutkannya untuk dijadikan sebuah usaha dan untuk membantu petani singkong dalam meningkatkan kesejahteraan bagi mereka. Dengan berbekal modal Rp. 200.000,- mulailah ia mengaplikasikan ide dan rencananya. Uang tersebut ia belikan untuk bahan baku singkong, dan bahan pembantu lainnya. Sementara alat untuk mengepres adonan singkong agar benar-benar tipis, digunakan alat pembuatan molen. Untuk kali pertama hasil olahan Aceng, ia tawarkan ke tetangganya, ketua RT, RW dan Lurah setempat. Dari berjualan sistem gerilya tersebut, kini usaha yang ia rintis tiga tahun yang lalu membuahkan hasil yang manis. Kini bukan saja kripik crispy yang telah diproduksi oleh Aceng namun ada juga konghui, yaitu perpaduan antara kripik dengan ubi (hui dalam bahasa sunda).

Kedua camilan tersebut dapat Anda temukan di Kartisari dan Circle K di Kota Bandung Jawabarat. Aceng membandrol kedua camilan tersebut per bungkus dengan berat isi 250 gram, untuk kripik crispy Rp. 19.000,- sedangkan untuk konghui dibanderol Rp. 20.000,-. Sehari Aceng membuat 250 bungkus kripik crispy dan konghui yang ia jual Rp. 12.500 per bungkus ke reseller, atau senilai omset Rp. 3.125.000,-. Singkongnya ia beli dari petani sekitar seharga Rp. 1000, dimana kini tarap kehidupan petani singkong di daerahnya terangkat berkat usaha kripik crispy produksinya.

Dari sekilas kisah Aceng Kodir, sangatlah mungkin bagi kita untuk memperoleh kesuksesan lewat pengamatan lingkungan sekitar dan dari kisah Aceng tersebut patut dicontoh bagaimana seorang Aceng begitu peduli akan nasib tetangga dan saudara-saudaranya yang kurang sejahtera. Menolong sesama yang ia lakukan membawa keberkahan bukan saja untuk dirinya namun juga bagi masyarakat disekitarnya, Aceng telah menyinari wilayah sekitarnya dan memberikan cahaya kehidupan bagi masayarakat di lingkungannya. Selamat dan sukses pak Aceng Kodir, semoga Ridho, Rahmat dan Berkah Allah Swt senantiasa memayungi setiap langkah Anda. (ARH/dari berbagai sumber).

Sponsor Link : Lazada Vietnam
Share this article :

Posting Komentar

Subscribe via RSS Feed If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
 
Support : 'your link' | 'your link' | 'your link'
Copyright © 2014. ABYAKSA BUANA INFORMASI - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger