Kabupaten Bandung, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Ibukotanya adalah Soreang.
Batas wilayah
Utara Kabupaten Bandung Barat, Kota Bandung, Kota Cimahi, dan Kabupaten Sumedang
Selatan Kabupaten Garut dan Kabupaten Cianjur
Barat Kabupaten Cianjur
Timur Kabupaten Garut
Sebagian besar wilayah Kabupaten Bandung adalah pegunungan. Di antara
puncak-puncaknya adalah: Sebelah utara terdapat Gunung Bukittunggul
(2.200 m), Gunung Tangkubanperahu (2.076 m) di perbatasan dengan
Kabupaten Purwakarta. (keduanya kini termasuk dalam wilayah Kabupaten
Bandung Barat). Sedangkan di selatan terdapat Gunung Patuha (2.334 m),
Gunung Malabar (2.321 m), serta Gunung Papandayan (2.262 m) dan Gunung
Guntur (2.249 m), kedua-duanya berbatasan dengan Kabupaten Garut.
Sejarah
Kabupaten Bandung lahir melalui Piagam Sultan Agung Mataram, yaitu pada
tanggal 9 bulan Muharram tahun Alif atau sama dengan hari sabtu tanggal
20 April 1641 Masehi. Bupati pertamanya adalah Tumenggung Wiraangunangun
(1641-1681 M). Dari bukti sejarah tersebut ditetapkan bahwa 20 April
sebagai Hari Jadi Kabupaten Bandung. Jabatan bupati kemudian digantikan
oleh Tumenggung Nyili salah seorang putranya. Namun Nyili tidak lama
memegang jabatan tersebut karena mengikuti Sultan Banten. Jabatan bupati
kemudian dilanjutkan oleh Tumenggung Ardikusumah, seorang Dalem
Tenjolaya (Timbanganten) pada tahun 1681-1704.
Selanjutnya kedudukan Bupati Kabupaten Bandung dari R. Ardikusumah
diserahkan kepada putranya R. Ardisuta yang diangkat tahun 1704 setelah
Pemerintah Hindia Belanda mengadakan pertemuan dengan para bupati
se-Priangan di Cirebon. R. Ardisuta (1704-1747) terkenal dengan nama
Tumenggung Anggadiredja I setelah wafat dia sering disebut Dalem Gordah.
sebagai penggantinya diangkat putra tertuanya Demang Hatapradja yang
bergelar Anggadiredja II (1707-1747).
Pada masa Pemerintahan Anggadiredja III (1763-1794) Kabupaten Bandung
disatukan dengan Timbanganten, bahkan pada tahun 1786 dia memasukkan
Batulayang ke dalam pemerintahannya. Juga pada masa Pemerintahan Adipati
Wiranatakusumah II (1794-1829) inilah ibu kota Kabupaten Bandung
dipindahkan dari Karapyak (Dayeuhkolot) ke tepi sungai Cikapundung atau
alun-alun Kota Bandung sekarang. Pemindahan ibu kota itu atas dasar
perintah dari Gubernur Jenderal Hindia Belanda Daendels tanggal 25 Mei
1810, dengan alasan daerah baru tersebut dinilai akan memberikan prospek
yang lebih baik terhadap perkembangan wilayah.
Kabupaten Bandung mengalami perkembangan pesat kala dipimpin oleh Bupati
Wiranatakusumah IV (184 6-1874). Dialah peletak dasar master plan
Kabupaten Bandung, yang disebut Negorij Bandoeng. Tahun 1850 dia
mendirikan pendopo Kabupaten Bandung dan Mesjid Agung. Kemudian dia
memprakarsai pembangunan Sekolah Raja (Pendidikan Guru) dan mendirikan
sekolah untuk para menak (Opleiding School Voor Indische Ambtenaaren).
Atas jasa-jasanya dalam membangun Kabupaten Bandung di segala bidang
beliau mendapatkan penghargaan dari Pemerintah Hindia Belanda berupa
Bintang Jasa, sehingga masyarakat menjulukinya dengan sebutan Dalem
Bintang.
Di masa pemerintahan R. Adipati Kusumahdilaga, rel kereta api mulai
dibangun, tepatnya tanggal 17 Mei 1884. Dengan masuknya rel kereta api
ini ibu kota Bandung kian ramai. Penghuninya bukan hanya pribumi, bangsa
Eropa, dan Cina pun mulai menetap di ibu kota, dampaknya perekonomian
Kota Bandung semakin maju. Setelah wafat penggantinya diangkat R.A.A.
Martanegara, bupati inipun terkenal sebagai perencana kota yang
jempolan. Martanegara juga dianggap mampu menggerakkan rakyatnya untuk
berpartisipasi aktif dalam menata wilayah kumuh menjadi permukiman yang
nyaman. Pada masa pemerintahan R.A.A. Martanegara (1893-1918) ini atau
tepatnya pada tanggal 21 Februari 1906, Kota Bandung sebagai ibu kota
Kabupaten Bandung berubah statusnya menjadi Gementee (Kotamadya).
Tempat wisata
Kampung Adat Cikondang, di Kecamatan Pangalengan
Situs Rumah Hitam, di Kecamatan Pangalengan
Situs Bumi Alit Kabuyutan, di Kecamatan Arjasari
Situs Makam Bosscha, di Kecamatan Pangalengan
Situs Gunung Padang, di Kecamatan Ciwidey, (Sebagian besar termasuk Kecamatan Sindangkerta, Kabupaten Cianjur).
Situ Patengan, di Kecamatan Rancabali
Situ Cileunca, di Kecamatan Pangalengan
Situ Cipanunjang, di Kecamatan Pangalengan
Situ Cisanti, di Kecamatan Kertasari
Situ Ciharus, di Kecamatan Paseh
Kawah Putih, di Kecamatan Rancabali
Situ Aul, di Kecamatan Pangalengan
Curug Cinulang, di Kecamatan Cicalengka, (sebagian termasuk Kabupaten Sumedang).
Curug Malabar, di Kecamatan Pangalengan
Curug Panganten, di Kecamatan Pangalengan
Curug Sanghiang, di Kecamatan Pangalengan
Curug Siliwangi, di Kecamatan Cimaung
Bumi Perkemahan Gunung Puntang, di Kecamatan Cimaung
Bumi Perkemahan Rahong, di Kecamatan Pangalengan
Bumi Perkemahan Ranca Upas, di Kecamatan Rancabali
eMTe Highland Resort, di Kecamatan Rancabali
Karang gantungan, di Paseh, Bandung
Batu Korsi, di Kecamatan Pangalengan
Perkebunan Teh Malabar, di Kecamatan Pangalengan
Perkebunan Teh Rancabali, di Kecamatan Rancabali
Perkebunan Teh Gambung, di Kecamatan Pasirjambu
Penangkaran Rusa Rancaupas, di Kecamatan Rancabali
Penangkaran Rusa Kertamanah, di Kecamatan Pangalengan
Pemandian Air Panas Cibolang, di Kecamatan Pangalengan
Pemandian Air Panas Walini, di Kecamatan Rancabali (abya/wikipedia.org/bps.go.id)
Home »
SEPUTAR KITA
» KABUPATEN BANDUNG
KABUPATEN BANDUNG
Written By Unknown on 22/09/14 | 9/22/2014
Related Articles
Label:
SEPUTAR KITA
Posting Komentar