Home » » KABUPATEN BANDUNG

KABUPATEN BANDUNG

Written By Unknown on 22/09/14 | 9/22/2014

Kabupaten Bandung, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Ibukotanya adalah Soreang.

Batas wilayah
Utara   Kabupaten Bandung Barat, Kota Bandung, Kota Cimahi, dan Kabupaten Sumedang
Selatan Kabupaten Garut dan Kabupaten Cianjur
Barat   Kabupaten Cianjur
Timur   Kabupaten Garut

Sebagian besar wilayah Kabupaten Bandung adalah pegunungan. Di antara puncak-puncaknya adalah: Sebelah utara terdapat Gunung Bukittunggul (2.200 m), Gunung Tangkubanperahu (2.076 m) di perbatasan dengan Kabupaten Purwakarta. (keduanya kini termasuk dalam wilayah Kabupaten Bandung Barat). Sedangkan di selatan terdapat Gunung Patuha (2.334 m), Gunung Malabar (2.321 m), serta Gunung Papandayan (2.262 m) dan Gunung Guntur (2.249 m), kedua-duanya berbatasan dengan Kabupaten Garut.

Sejarah
Kabupaten Bandung lahir melalui Piagam Sultan Agung Mataram, yaitu pada tanggal 9 bulan Muharram tahun Alif atau sama dengan hari sabtu tanggal 20 April 1641 Masehi. Bupati pertamanya adalah Tumenggung Wiraangunangun (1641-1681 M). Dari bukti sejarah tersebut ditetapkan bahwa 20 April sebagai Hari Jadi Kabupaten Bandung. Jabatan bupati kemudian digantikan oleh Tumenggung Nyili salah seorang putranya. Namun Nyili tidak lama memegang jabatan tersebut karena mengikuti Sultan Banten. Jabatan bupati kemudian dilanjutkan oleh Tumenggung Ardikusumah, seorang Dalem Tenjolaya (Timbanganten) pada tahun 1681-1704.

Selanjutnya kedudukan Bupati Kabupaten Bandung dari R. Ardikusumah diserahkan kepada putranya R. Ardisuta yang diangkat tahun 1704 setelah Pemerintah Hindia Belanda mengadakan pertemuan dengan para bupati se-Priangan di Cirebon. R. Ardisuta (1704-1747) terkenal dengan nama Tumenggung Anggadiredja I setelah wafat dia sering disebut Dalem Gordah. sebagai penggantinya diangkat putra tertuanya Demang Hatapradja yang bergelar Anggadiredja II (1707-1747).

Pada masa Pemerintahan Anggadiredja III (1763-1794) Kabupaten Bandung disatukan dengan Timbanganten, bahkan pada tahun 1786 dia memasukkan Batulayang ke dalam pemerintahannya. Juga pada masa Pemerintahan Adipati Wiranatakusumah II (1794-1829) inilah ibu kota Kabupaten Bandung dipindahkan dari Karapyak (Dayeuhkolot) ke tepi sungai Cikapundung atau alun-alun Kota Bandung sekarang. Pemindahan ibu kota itu atas dasar perintah dari Gubernur Jenderal Hindia Belanda Daendels tanggal 25 Mei 1810, dengan alasan daerah baru tersebut dinilai akan memberikan prospek yang lebih baik terhadap perkembangan wilayah.

Kabupaten Bandung mengalami perkembangan pesat kala dipimpin oleh Bupati Wiranatakusumah IV (184 6-1874). Dialah peletak dasar master plan Kabupaten Bandung, yang disebut Negorij Bandoeng. Tahun 1850 dia mendirikan pendopo Kabupaten Bandung dan Mesjid Agung. Kemudian dia memprakarsai pembangunan Sekolah Raja (Pendidikan Guru) dan mendirikan sekolah untuk para menak (Opleiding School Voor Indische Ambtenaaren). Atas jasa-jasanya dalam membangun Kabupaten Bandung di segala bidang beliau mendapatkan penghargaan dari Pemerintah Hindia Belanda berupa Bintang Jasa, sehingga masyarakat menjulukinya dengan sebutan Dalem Bintang.

Di masa pemerintahan R. Adipati Kusumahdilaga, rel kereta api mulai dibangun, tepatnya tanggal 17 Mei 1884. Dengan masuknya rel kereta api ini ibu kota Bandung kian ramai. Penghuninya bukan hanya pribumi, bangsa Eropa, dan Cina pun mulai menetap di ibu kota, dampaknya perekonomian Kota Bandung semakin maju. Setelah wafat penggantinya diangkat R.A.A. Martanegara, bupati inipun terkenal sebagai perencana kota yang jempolan. Martanegara juga dianggap mampu menggerakkan rakyatnya untuk berpartisipasi aktif dalam menata wilayah kumuh menjadi permukiman yang nyaman. Pada masa pemerintahan R.A.A. Martanegara (1893-1918) ini atau tepatnya pada tanggal 21 Februari 1906, Kota Bandung sebagai ibu kota Kabupaten Bandung berubah statusnya menjadi Gementee (Kotamadya).

Tempat wisata
Kampung Adat Cikondang, di Kecamatan Pangalengan
Situs Rumah Hitam, di Kecamatan Pangalengan
Situs Bumi Alit Kabuyutan, di Kecamatan Arjasari
Situs Makam Bosscha, di Kecamatan Pangalengan
Situs Gunung Padang, di Kecamatan Ciwidey, (Sebagian besar termasuk Kecamatan Sindangkerta, Kabupaten Cianjur).
Situ Patengan, di Kecamatan Rancabali
Situ Cileunca, di Kecamatan Pangalengan
Situ Cipanunjang, di Kecamatan Pangalengan
Situ Cisanti, di Kecamatan Kertasari
Situ Ciharus, di Kecamatan Paseh
Kawah Putih, di Kecamatan Rancabali
Situ Aul, di Kecamatan Pangalengan
Curug Cinulang, di Kecamatan Cicalengka, (sebagian termasuk Kabupaten Sumedang).
Curug Malabar, di Kecamatan Pangalengan
Curug Panganten, di Kecamatan Pangalengan
Curug Sanghiang, di Kecamatan Pangalengan
Curug Siliwangi, di Kecamatan Cimaung
Bumi Perkemahan Gunung Puntang, di Kecamatan Cimaung
Bumi Perkemahan Rahong, di Kecamatan Pangalengan
Bumi Perkemahan Ranca Upas, di Kecamatan Rancabali
eMTe Highland Resort, di Kecamatan Rancabali
Karang gantungan, di Paseh, Bandung
Batu Korsi, di Kecamatan Pangalengan
Perkebunan Teh Malabar, di Kecamatan Pangalengan
Perkebunan Teh Rancabali, di Kecamatan Rancabali
Perkebunan Teh Gambung, di Kecamatan Pasirjambu
Penangkaran Rusa Rancaupas, di Kecamatan Rancabali
Penangkaran Rusa Kertamanah, di Kecamatan Pangalengan
Pemandian Air Panas Cibolang, di Kecamatan Pangalengan
Pemandian Air Panas Walini, di Kecamatan Rancabali (abya/wikipedia.org/bps.go.id)




Share this article :

Posting Komentar

Subscribe via RSS Feed If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
 
Support : 'your link' | 'your link' | 'your link'
Copyright © 2014. ABYAKSA BUANA INFORMASI - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger