Home » » Keramik Kebangkitan Dari Keterpurukan

Keramik Kebangkitan Dari Keterpurukan

Written By Unknown on 03/10/14 | 10/03/2014



Ibarat sebuah roda yang berputar, roda nasib pun seperti itu. Ada kala di atas, ada kala dibawah kadangkala stag ditengah-tengah, itulah kehidupan yang kita jalani. Dalam berbisnis hal-hal seperti itu kerap terjadi, ada yang cepat bangkit, ada yang makin terpuruk adapula yang slow move on kata bahasa anak muda sekarang. Kejatuhan ataupun kegagalan sebenarnya adalah sebuah peluang tak terduga, jika kita analisa secara seksama. Dari berbagai kasus suatu perusahaan yang jatuh atau gagal dan bangkit kembali dengan membawa produk jenis baru ataupun produk lama yang diperbaharui, bahkan tak jarang malah menemukan pasar yang baru.

Seperti halnya yang terjadi pada ibu Lidya (55), seorang perajin keramik asal Surabaya. Seorang ibu yang ulet dan pantang menyerah dimana Ia mampu bangkit lagi pada 2007 melalui revitalisasi pabriknya di Kampung Dumpit, Tangerang, Banten. Ia sempat mengalami keterpurukan di masa-masa krisis ekonomi tahun 1998 silam.

Resep kebangkitan dari keterpurukan karena ibu Lidya bekerja keras untuk bisa menghasilkan kapasitas produksi keramik hingga 50 ribu buah per bulan. Ia merajut kembali asa bisnisnya bersama 20 orang pekerjanya yang dulu sempat berjumlah 500 orang.

Setelah keluar dari masa-masa sulit kini omzet yang dikantongi Lidya dari hasil jualan keramiknya bisa menembus angka Rp 500 juta per bulan. Bisnis keramik ini sudah dimulai dari tahun 1980. Saat krisis menimpa Indonesia di tahun 1998 usahanya kena tsunami krisis ekonomi dan juga terkena imbas krisis ekonomi Eropa dan Amerika. Usahanya sempet vakum alias tidak berjalan lagi. Pada tahun 2007 Ia mulai melakukan revitalisasi besar-besaran hingga tahun 2011 baru selesai dan di tahun 2012 mulai bangkit dan mulai memasarkan produk lagi  sampai sekarang.

Sebelum mengalami krisis hingga usahanya vakum, ia mampu memproduksi hingga 20 ribu model keramik yang ia pasarkan hingga ke Eropa, Amerika Serikat (AS), Jepang, Timur Tengah, Korea, dan Australia.

Lidya bertekad untuk bisa kembali memasarkan produk-produknya ke negara-negara tersebut karena pasar di sana masih sangat menjanjikan. Tak tanggung-tanggung, Lidya menargetkan mampu memproduksi produk-produk buatannya seperti tempat minum, toples, cangkir, dan peralatan keramik lainnya bisa menembus hingga 1-2 miliar buah per tahunnya.

Belajar dari keterpurukan, kali ini Lidya tak akan lagi menggunakan bahan baku dari impor. Dahulu semua bahan baku produk miliknya berasal dari dalam negeri. Ibu Lidya yakin jika keramik Indonesia akan menjadi unggulan dunia dan mampu bersaing menghadapi pasar bebas di tahun 2015 mendatang.

Saat terpuruk itulah ibu Lidya menganalisa segala kelemahan yang membuat usahanya menjadi stag. Setelah Ia temukan akar permasalahan maka Ia pun mengambil sebuah keputusan yang sangat tepat. Ia merevitalisasi mulai dari bahan baku lokal semuanya dari Indonesia, dulu luar, pasang semi mesin, membuat formula baru eko keramik, pembakar lebih rendah sehingga aman dan bebas racun.

Disinilah pentingnya kita untuk tetap tenang dalam menghadapi permasalahan. Berusaha untuk mencari akar permasalahannya bukan mencari  ragam alasan. Ibarat kata bila rumah kita terkena bocor terus saat hujan besar maupun hujan kecil. Yang kita lakukan tentunya mencari sumber penyakitnya barulah dilakukan perbaikan. Dalam mengatasi persoalan juga harus dilakukan analisa mendalam sebelum akhirnya mendapatkan solusi dan melakukan perbaikan.

Tetapi lebih daripada itu, kita harus yakin dan percaya bahwa semua yang terjadi ada dalam rencana Tuhan. Dan harus percaya bahwa rancangan serta rencana Tuhan indah pada waktu-Nya, ujar ibu Lidya. (Arh/ sumber gambar: rudipurnomo86.blogspot.com)


Sponsor Link: Lazada Vietnam
Share this article :

Posting Komentar

Subscribe via RSS Feed If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
 
Support : 'your link' | 'your link' | 'your link'
Copyright © 2014. ABYAKSA BUANA INFORMASI - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger