Kekurangan asupan vitamin E dan Vitamin B-kompleks, terutama
vitamin B3 (niasin) dan vitamin B4 (asam pantotenan) dapat membuat kelenjar
pituitari malas bekerja. Akibatnya, pria sulit eraksi secara sempurna, bahkan
bisa "mogok" total. Pada wanita akibatnya bisa lebih parah, mereka
menjadi lebih cepat manapouse. Kedatangan manapouse dini ini umumnya disertai
dengan kekeringan yang sangat pada vagina.
Merosotnya produksi hormon testoteron, baik pada pria maupun
wanita, bisa disebabkan kekurangan asupan vitamin A, vitamin B-kompleks
(khususnya B12 (kobalamin), asam folat, dan inositol), magnesium, seng,
kalsium, belerang. Kondisi ini membuat dorongan seksual (libido) merosot,
sehingga mengganggu pelaksanaan hubungan intim. Pada wanita, defisiensi yang
sama akan menyusutkan produksi hormon estrogen. Selain mengalami kekeringan
vagina, wanita juga kurang bisa merasakan sensasi kenikmatan pada klitoris dan
sulit mencapai orgasme.
Adakalnya komunikasi penyampaian pesan seksual dari kelenjar
pituitari ke kelenjar tiroid mengalami gangguan, sehingga libido sulit
terbangun. Gangguan ini biasanya timbul akibat tidak banyak hormon tiroksin
yang diproduksi dalam kelenjar tiroid. Gara-garanya, tubuh kurang mendapatkan
pasokan vitamin B2 alias riboflavin.
Gairah seks yang pudar bisa juga karena kurang giatnya
kelenjar adrenal, sehingga kosentrasi hormon adrenalin dalam darah terbatas.
Penyebabnya, kekurangan konsumsi vitamin A, vitamin B-kompleks terutama vitamin
B1 (tiamin), vitamin B3 (niasin), vitamin B4 (asam pantotenat), serta vitamin
C, vitamin E, dan asam lemak tak jenuh tunggal.
Beberapa masalah gangguan orgasme ternyata ada juga yang
berhubungan dengan ketidakwajaran konsentrasi histamin dalam darah. Kadar
histamin yang rendah menimbulkan sulit orgasme, baik pada pria maupun wanita.
Sebaliknya, kalau kadarnya terlampau tinggi justru bisa membuat pria mengalami
ejakulasi dini. Yang pertama disebabkan defisiensi kalsium dan asam amino
metionin. Yang kedua gara-gara tubuh kekurangan pasokan folat dan vitamin B3
(niasin).
tabel gangguan seksual dan kemungkinan defisiensi gizi yang
menyebabkannya:
Jenis Gangguan Seksual
|
Kemungkinan Defisiensi Gizi Utama
|
Kemungkinan Defiesiensi Pendukung
|
Mati rasa pada daerah peka rangsangan, seperti klitoris
|
vitamin B kompleks, terutama asam folat, inositol, vitamin
B12 (lkobamin) Kalsium
|
magnesium, seng, vtamin A, betakarotin, vitamin C, vitamin
E, Belerang (sulfur)
|
Kekeringan Vagina
|
vitamin B kompleks, khususnya vitamin B3 (niasin), vitamin
B5 (asam pantotenat)
|
|
Frigidotas
|
vitamin B1 (tiamin), Seng
|
|
Sulit orgasme
|
vitamin B kompleks terutama asam folat, B3 (niasin)
|
vitamin B kompleks lainnya: inositol, kobalamin, Kalsium,
Magnesium, Seng, Vitamin A, Vitamin C, Vitamin E, Belerang
|
Ejakulasi dini
|
asam amino metionin, Kalsium
|
|
Eraksi tidak penuh (kurang keras)
|
vitamin B kompleks, terutama Vitamin B3 (niasin) dan
vitamin B5 (asam pantotenat)
|
|
Eraksi tidak tahan lama (cepat lembek)
|
vitamin B6 (piridoksin), Magnesium , Seng
|
|
Sulit ejakulasi, tidak ejakulasi
|
vitamin B kompleks, khisusnya asam folat, vitamin B3
(niasin)
|
|
Tak ada dorongan seks (libido rendah)
|
vitamin B kompleks utamanya vitamin B3, vitamin B5
|
vitamin E, Asam lemak tak jenuh tunggal
|
Posting Komentar