Apa itu Insomnia?
Sepertiga dari populasi di Inggris menderita insomnia berkepanjangan.
Gejala ini mungkin termasuk kesulitan tertidur,atau terbangun terlalu pagi. Konsekuensinya
tentu saja tidak menyenangkan, bagi penderita
karena mereka akan merasa cepat lelah,
mudah marah dan tidak mampu berkonsentrasi pada tugas-tugas sederhana.
Apa yang menyebabkan susah tidur?
Tidak ada satu pemicu yang spesifik sebagai factor utama yang
menyebabkan insomnia tapi padaq kondisi tertentu tampaknya membuat orang lebih
mungkin untuk mengalami hal itu, dan biasanya pada wanita yang berusia di atas
enam puluh nereka akan lebih mudah terkena gejala penyakit ini.
Bagi mereka yang memiliki riwayat depresi dan stres juga lebih potensial
menagalami insomnia. Peristiwa traumatik seperti penyakit akut, cedera atau
pembedahan, kehilangan orang yang dicintai, ujian, atau kesulitan di tempat
kerja semua bisa mengganggu pola tidur seseorang. Dalam kasus tersebut, tidur
normal hampir selalu kembali ketika individu pulih dari masalah yang dihadapi
atau menjadi terbiasa dengan situasi baru. Faktor lingkungan atau gaya hidup juga ikut berperan, terlalu banyak
cahaya di kamar tidur atau terlalu banyak kafein atau stimulan dalam tubuh juga
dapat menjadi pemicu terjadinya insomnia.
Bisakah Insomnia diobati?
Pengobatan ini terkait dengan penyebabnya, pasien akan dievaluasi dengan
bantuan riwayat medis dan tidur (buku harian tidur). Pada penderita yang kronis
dapat diobati melalui terapi perilaku kognitif yang melibatkan relaksasi dan
rekondisi.
Salah satu cara terbaik untuk mencegah insomnia adalah kita harus
mempertahankan gaya
hidup sehat. Hindari stress yang berlebih dan juga rasa khawatir. Jika Anda terlalu
khawatir pada hal-hal yang ringan maka akan lebih sulit untuk tertidur. Cobalah
untuk tidak makan terlalu dekat dengan waktu tidur dan menghindari minuman ber-alkohol
dan minuman berkafein. (abya/detikhealth.com)
Posting Komentar