Dilaporkan ada 400 ribu bisnis yang dibuat setiap tahunnya, namun tahun ini ada 470 ribu bisnis yang tutup berdasarkan sensus dari Biro Statistik Amerika Serikat. Bagaimana dengan di Indonesia sendiri? dimana kini sudah mulai bertumbuh entrepreneur muda yang memulai usaha.
Di Amerika sendiri, menurut lembaga statistik hal yang menyebabkan usaha itu terhenti dikarenakan kebanyakan mereka tidak antisipasi sebelumnya. Cara pertama untuk menghindari kebangkrutan usaha adalah dengan memahami apa yang menyebabkannya.
Berikut, beberapa hal yang harus Anda lakukan maupun tidak jika ingin bisnis Anda bertahan:
1. Kantong kosong
CEO dan presiden AmeriMerchant, David Goldin, mengatakan kehabisan uang selalu menjadi alasan pertama seseorang gagal dalam memulai usaha. Berdasarkan The 2013 Global Entrepreneurship Monitor report di Amerika hampir setengah dari perusahaan baru tutup, karena permasalahan pembiayaan.
Dilanjutkannya, ini juga bukan kesalahan para pemula. Sebab, 37 persen mereka yang berpengalaman dalam memiliki bisnis pun kadang jatuh karena biaya untuk mencukupi bisnis mereka.
2. Terlalu percaya diri
Kadang, kritik terhadap konsep bisnis baru sangat dibutuhkan. Sebab, pengusaha biasanya tidak punya waktu untuk melakukan riset atau pun mencoba usahanya secara cukup sebelum memulai.
Salah satu konsultan dari AmeriMerchant's, David Goldin, mengatakan jika usaha tidak mengikuti tren saat ini, pelanggan tidak akan membeli jasa yang ditawarkan.
Co-founder LookTrade, Jordan Malik, mengungkapkan bahwa ia juga belajar dari kesalahan lalu, sehingga kini bisa menghasilkan US$500 ribu per tahunnya.
"Saya menyarankan, pengusaha tidak keras kepala tentang idenya ketika semua orang mengatakan ide tersebut tidak akan berjalan dengan baik," katanya.
3. Salah memberi harga
Apa yang diungkapkan konsumen kepada periset lapangan kadang tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Harga yang cocok adalah harga yang telah teruji di lapangan. Sebab, sulit untuk memperkirakan berapa dana yang disiapkan para konsumen potensial untuk dibelanjakan.
Jordan menyatakan, kegagalannya dalam membangun bisnis adalah menawarkan ribuan dolar untuk hal yang bisa dilakukan dengan US$19.
4. Pecah kongsi
Tidak ada yang salah dengan debat antara pemilik perusahaan. Ini bisa menjadi semangat yang sehat untuk perusahaan kedepannya. Namun, ketika debat sudah terjadi terus menerus dan menyentuh emosi, maka ini bisa memecahkan moral tim.
Kebanyakan, mereka yang memulai usaha gagal untuk melihat kemungkinan rekan mereka mungkin akan meninggalkan perusahaan pada titik tertentu. Ini, menurutnya, akan membawa konflik dan menyiksa perusahaan ke depannya. Sebanyak 60 persen dari pemilik perusahaan berdasarkan data Securian Finansial Services tidak punya jalan keluar untuk ini.
Jalan keluar untuk membuat bisnis stabil adalah membuat kesepakatan tertulis antarpemilik saham. Bahkan, kadang ini memerlukan uang karena harus melalui pengacara.
5. Menggunakan marketing yang sudah usang
Perusahaan besar tahu bagaimana pentingnya untuk menyegarkan merek mereka. Bahkan, rental mobil ternama, Avis, yang sudah bertahan dengan tagline "We try harder" selama 50 tahun melakukan penyegaran pada 2012 dengan mengganti taglinenya menjadi "It's your space"
Perusahaan kecil yang kekurangan budget di bidang marketing dibandingkan perusahaan besar justru kerap membawa bisnis mereka ke dalam bahaya.(abya/ciputraenterprene
Posting Komentar