Home » » Indonesia dan Malaysia berebut pasar minyak sawit

Indonesia dan Malaysia berebut pasar minyak sawit

Written By Unknown on 17/09/14 | 9/17/2014

Ternyata bukan hanya anak kecil yang sering rebutan, baik itu soal makanan hingga mainan. Di dunia ekonomi juga seeing terjadi rebut merebut, tentunya yang direbut hati konsumen. Hal ini terjadi juga nagi dua negara yang dikenal sebagai produsen minyak sayur atau sawit terbesar dunia yaitu Indonesia dan Malaysia. Kini kedua negara tersebut tengah memperebutkan pangsa pasar sawit ke negara "Bollywood" atau India.Bagaimana tidak menjadi rebutan pasar minyak sawit India kini bernilai US $ 10 milyar. Seperri dikutip dari harian onlineliputan6.com.

Kedua negara tersebut tengah bersaing soal kebijakan ekspor, membuat India menjadi penampung pasokan minyak sawitnya. Menurut data yang dihimpun SEA, impor minyak sayur ke India meningkat 76 persen dalam setahun hingga 1,33 juta ton pada Agustus. Itu merupakan angka impor bulanan tertinggi sejak 1994.

Malaysia, produsen minyak sawit terbesar kedua di dunia dengan produksi mencapai lebih dari 19 juta ton per tahun, mengumumkan akan membebaskan bea ekspor selama dua bulan yang berlaku efektif mulai 1 September 2014 hal ini tentunya dengan tujuan agar Produk minyak sawit mereka dapat masuk ke Pasar India dengan asumsi harga minyak sawit mereka menjadi lebih murah. Pemerintah Malaysia memang bertujuan mengurangi pasokan yang ada dari rekor 2,05 juta ton sepanjang Agustus, meningkat dari 1,69 juta ton pada Juli.

Para analis mengatakan, ekspor minyak sawit meningkat hingga 41 persen selama 10 hari sejak aturan bebas bea ekspor tersebut diberlakukan.

Strategi pasar yang dilakukan oleh pihak Malaysia sangat bagus dan tentunya juga hal itu tidak akan merugikan pemasukan pajak bagi negeri tersebut. Sebab asumsinya harga CPO tidak akan jatuh lebih rendah dari 1.900 ringgit per ton,begitu kata direktur Godre Internasional, Dorab Mistry.

Merespon keputusan dari negeri Malaysia, Indonesia yang merupakan produsen minyak sawit terbesar di dunia juga mengumumkan akan membebaskan bea ekspor untuk komoditas tersebut. Aturan tersebut mengurangi bea ekspor secara drastis dari 9 persen sebelumnya dan akan berlaku efektif mulai 1 Oktober 2014. Bersama-sama, Indonesia dan Malaysia berkontribusi menyediakan 85 persen dari total produksi minyak sawit dunia. (abya/liputan6.com)
Share this article :

Posting Komentar

Subscribe via RSS Feed If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
 
Support : 'your link' | 'your link' | 'your link'
Copyright © 2014. ABYAKSA BUANA INFORMASI - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger