Home » » PARUH KEDUA HIDUP ANDA

PARUH KEDUA HIDUP ANDA

Written By Unknown on 02/09/14 | 9/02/2014


Ketika masa karir pada sebagian eksekutif telah memasuki paruh baya, kebanyakan mengalami rasa bosan. Pada masa ini kebanyakan eksekutif telah mencapai puncak karie bisnis mereka. Setelah 20 tahun melakukan pekerjaan yang sama, mereka menjadi sangat terampil. Tetapi mereka tidak belajar, berkonibusi, atau menperoleh tantangan dan kepuasan dari pekerjaan. Malah tampaknya mereka masih akan menghadapi pekerjaan tersebut selama 20 atau 25 tahun berikutnya.

Bagaimana agar kita tidak terjebak pada keadaan seperti hal diatas dan kita masih terus memiliki produktifitas pada karir. Ada tiga cara untuk mengembangkan karier kedua.
Pertama, adalah dengan memulai sesuatu yang baru. Sering kali hal ini tidak lebih dari berpindah dari satu jenis organisasi ke organisasi lainnya.
Kedua, untuk mempersiapkan setengaha bagian kedua kehidupan kita adalah dwmgan mengembangkan karir pararel. Banyak orang yang sangat sukses dalam karir pertamanya namun tetap mengerjakan apa yang selama ini dikerjakannya, baik sebagai karyawan tetap, paruh waktu, ataupun sebagai konsultan. Misalnya mereka mengelola panti penampungan secara bergantian, sebagai petugas perpustakaaan, duduk didewan sekolah dan lai -lain.

Akhirnya muncullah pengusaha sosial. Biasanya mereka ini adalah orang-orang yang telah meraih sukses dalam karir mereka. Mereka mencintai pekerjaan, tetapi pekerjaan itu tidak lagi memberikan tantangan. Dalam hal ini kebanyakan  mereka terus mengerjakan apa yang selama ini dikerjakan, tetapi mengurangi sedikit demi sesikit awaktunya untuk pekerjaan itu. Biasanya aktivitas yang mereka lakukan adalah aktivitas nirlaba.

Ada satu persyaratan mutlak untuk mengelola paruh kedua kehidupan Anda. Anda harus memulainya jauh sebelum Anda memasukinya. Dalam hal ini Anda harus pandai untuk mempersiapkan sejak awal, mengelola diri sangatlah jelas kalau tidak mau disebut mendasar. Dan jawabannya dapat terbukti dengan sendirinya sampai pada titik yang terlihat naif. (arh/sumber Havard Business Review)
Share this article :

Posting Komentar

Subscribe via RSS Feed If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
 
Support : 'your link' | 'your link' | 'your link'
Copyright © 2014. ABYAKSA BUANA INFORMASI - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger