“Nak
nanti kalau sudah besar dan telah tamat sekolah tinggi, mudah-mudahan dapat
pekerjaan diperusahan yang besar. Syukur-syukur kamu jadi pegawai negeri yang
jelas masa depannya” kata seorang ibu berkata kepada anaknya.Kira-kira seperti
itulah sikap para orangtua, dimana berharap anaknya setelah lulus sekolah, baik
hanya tamatan Sekolah Menengah Atas
maupun lulusan Perguruan Tinggi, pastilah berharap dan meneginginkan
anaknya mendapatkan pekerjaan. Sepertinya sangat jarang sekali terdengar
ditelinga kita, bahwasannya ada orangtua di Indonesia yang berkata, “Nak kalau
sudah tamat sekolah kamu usaha sendiri yah. Dengan membuka usaha sendiri
berarti kamu membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain. Bukannya mencari
pekerjaan namun lebih baik kamu member lapangan pekerjaan. Dengan jalan usaha
kamu dapat membahagiakan orang lain”. Indah sekali apabila hal itu yang terjadi
di negeri ini, setiap orangtua memberi semangat untuk menjadi seoarang
enterpreneurship bukan sebaliknya mengatakan menjadi seorang entrepreneur tidak
jelas dalam hal pendapatan dan bagaimana jika gagal?
Namun
hal itu tidak berlaku bagi seorang Samsul Arifin Mahasiswa di Fakultas
Ilmu-ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Profesor DR Hamka yang menyambi
rutinitasnya sebagai pedagang buah dan sayur di Pasar Blok A, Jakarta Selatan.
Moto
untuk memulai usaha sejak dini sepertinya benar-benar dilakoni pengusaha muda
ini. Memulai usaha di usia belia dengan modal seadanya, pemuda ini kini telah
menjadi pedagang beromzet Rp 6 juta per hari. Melihat wajahnya yang riang,
siapa sangka pria ini ternyata telah melewati masa-masa sulit memulai usaha
dagangnya, dengan tujuan awal untuk membayar uang kuliahnya kala itu.
Dengan bermodalkan Rp 1 juta.ia mulai membeli sayur-sayur dari petani, dan tealh melewati masa-masa sulit dalam merintis usahanya. Usahanya ini dimulai 4 tahun lalu saat Samsul berusia 20 tahun. Semua hal pahit telah ia lakoni dimana tak seindah yang dibayangkan, namun hanya dengan keuletan dan kerja keras akhirnya ia dapat keluar dari rintangan-rintangan yang menghadang.,
Dengan bermodalkan Rp 1 juta.ia mulai membeli sayur-sayur dari petani, dan tealh melewati masa-masa sulit dalam merintis usahanya. Usahanya ini dimulai 4 tahun lalu saat Samsul berusia 20 tahun. Semua hal pahit telah ia lakoni dimana tak seindah yang dibayangkan, namun hanya dengan keuletan dan kerja keras akhirnya ia dapat keluar dari rintangan-rintangan yang menghadang.,
Berkat
usaha tekunnya, Samsul bukan hanya bisa membayar biaya kuliah, tetapi sudah
bisa membangun rumah untuk ibunda tercintanya. Dari usahnya ini, Samsul
sekarang sudah memiliki mobil, motor dan tanah, Ke depan, Samsul ingin usahanya ini semakin
besar agar lebih banyak karyawan yang bisa dipekerjakannya. Dirinya pun
berharap pemerintah ke depan dapat menjaga stabilitas ekonomi, dengan
menciptakan kebijakan-kebijakan yang dapat memberikan kepastian usaha. (abya/detik.com)
Posting Komentar