Hanya dalam cerita dongeng! Masa ada pohon
asem yang bisa bikin jadi miyader? Mungkin hal ini jika dikaitkan dengan
hal-hal yang berbau klenik (magis) dimana sebagian masyarakat kita masih
percaya dengan hal-hal seperti itu, pasti bagi mereka yang mempercayainya
baklan percaya bahwa sebuah pohon asem bias bikin milyader. Tetapi lain dengan
kisah berikut ini, tidak ada kaitannya dengan hal-hal klenik namun erat
kaitannya dengan kerja keras, ketekunan dan tentu saja memiliki mental pantang
menyerah.
Pohon asam selama ini dianggap tidak
memiliki nilai ekonomi tinggi, alias cuma untuk arang. Namun di tangan Bambang
Hariyono, seorang penggiat UMKM kerajinan asal Banyuwangi, kayu pohon asam bisa
disulap menjadi pundi-pundi uang. Bambang Haryono melihat ada potensi yang
besar dari Pohon Asam. Berbekal keinginan yang kuat, Bambang kemudian
menjadikan pohon asam sebagai kerajinan tangan, termasuk limbahnya yang
dijadikan ornamen furnitur yang berkelas internasional.
Saat menggeluti usaha kerajinan tangan kayu
pohon asam tiga tahun silam, ia melihat ada kekhasan unik pada pohon asam.
Menggeluti usahanya itu, Bambang lebih mengutamakan pemberdayaan masyarakat
Banyuwangi daripada menggunakan tenaga mesin. Kayu pohon asam sebenarnya
sangatlah unik, ia memiliki ciri yang khas dan juga tiap potong yang dibuat tidak
akan pernah sama. Maka banyak yang minat hasil produksi dari kayu asam terutama Eropa dan Amerika. Dengan
kejelian membaca peluang pasar yang luarbiasa besar ini membeuat Bambang
Haryono membualtkan tekad untuk menggeluti bidang kerajianan dengan berbahan
baku kayu pohon asem.
Saat ini total lebih dari 250 pegawai yang
dirangkulnya untuk membuat kerajinan kayu. Tenaga kerja itu direkrut dari
berbagai kecamatan, yaitu Glagah, Kalipuro, Kabat. Bahkan Bambang juga
kerjasama dengan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat maupun lembaga pemasyarakatan
(lapas) di Banyuwangi. Selain itu, Bambang juga memiliki anak cabang yang ada
di Situbondo, Jember, dan Pasuruan. Kerajinan milik bambang ini beraneka ragam,
seperti tablewear, mangkok, guci, tempat makan, dan tempat perhiasan.
Berkat kegigihannya produk kerajinan asal
banyuwangi ini telah beredar ke berbagai negara, seperti Swiss, Belanda,
Jerman, Amerika, Jepang, Hong Kong, Singapura, dan Malaysia. Tak heran jika
tiap bulan omzet yang didapatnya mencapai Rp 1 miliar. Oesing craft bahkan
sudah dikontrak oleh perusahaan besar asal Jepang untuk membuat kerajinan kayu.
Karena keuletan dan kegigihan itu, berbagai penghargaan telah diraih, seperti penghargaan dari Unesco Award of Excellence for Handycraft pada 2012 lalu untuk wilayah Asia Tenggara. Selain itu juga meraih piagam penghargaan SMESCO Award Tahun 2009, Juara 2 Desain Cindera Mata Jatim 2009, Prabaswara Award di bidang Ekspor 2012, dan berbagai penghargaan bidang kerajinan serta pemberdayaan masyarakat.
Inti kekuatan usaha Bambang Haryono adalah dalam hal menjaga Kualitas yang terus dijaga agar kepercayaan pasar tetap terjalin. Pangsa pasar yang sudah diraih dengan susah payah tentunya harus selalu dijaga, kepercayaan konsumen adalah hal yang harus benar-benar dirawat oleh setiap pebisnis jangan samapai kita menghilangkan sebuah kepercayaan. Sekali kita menghilangkan kepercayaan konsumen maka akan sulit bagi kita untuk kembali mendapatkan kepercayaan dari konsumen.(abya/detik.com)
Sponsor Link:
Posting Komentar