Bakso
sebetulnya berasal dari negeri Tiongkok yang dibawa oleh pedagang dari negeri
Tiongkok pada zaman dahulu, mereka memperkenalkan bakso kepada penduduk Indoneia dan mengajari cara membuatnya.
Dengan modifikasi bahan dasar dan bumbu yang disesuaikan dengan citra rasa
lidah orang Indonesia hingga kini bakso tetap bertahan dan menjadi salah satu
makanan yang disukai orang Indonesia.
Walaupun
penjual bakso menjamur dipasaran, namun peluang dari penjualan makanan ini masih
tetap terbuka lebar. Dengan metode ATM (Amati Tiru dan Modifikasi) kita mampu
bersaing dan menembus pasar yang terbuka lebar. Penikmat bakso biasanya di
dominasi oleh kaum hawa dari ragam usia hingga ragam status sosial. Bakso tidak
mengenal musim, baik itu musim hujan ataupun kemarau, makanan ini tetap diburu
dan dicari oleh konsumen. Berangkat dari melihat sebuah peluang pasar yang
bagus ini tidak ada salahnya bagi kita yang mungkin saat ini sedang dilanda
PHK, atau yang ingin mencari penghasilan tambahan atau juga yang ingin memiliki
usaha untuk menjajaki usaha kuliner dengan menjual makanan bakso. Namun,
seringkali kita dikeluhkan dengan ketidak berdayaan untuk membuat bakso
sendiri, tapi percayalah tidak ada yang tidak mungkin didunia ini dan kita pasti
dapat membuat bakso sendiri. Intinya terletak pada kerja keras dan keuletan
kita dalam menghasilkan bakso yang baik dan disukai oleh konsumen.
Sebelum kita
membuat bakso ataupun yang lainnya, biasakan persiapkan alat mencatat setiap
bahan yang digunakan secara detail. Hal ini sangat membantu kita dalam
melakukan PERCOBAAN sehingga nantinya kita dapat menelaah dan mengetahui
kekurangan atau kelebihan dari bahan-bahan yang kita racik. Sehingga pada
akhirnya kita dapat memperoleh hasil yang sangat baik. Dalam pembuatan bakso,
yang harus kita kerjakan adalah menimbang dan mencatat setiap bahan yang akan
diolah, untuk itu gunakanlah timbangan yang bias menjangkau skala kecil yaitu 1
gram – 5000 gram.
Adonan Bakso
sebetulnya hanya terdiri dari empat komponen pokok, yaitu:
1.
Daging
2.
Tepung
3.
Bumbu
4.
Es
Selanjutnya yang harus kita pahami
adalah konsep dari racikan adonan itu sendiri, dimana:
BERAT ADONAN KERING = BERAT DAGING +
BERAT TEPUNG+ BERAT BUMBU
Seluruh komponen tersebut menghasilkan
total komposisi 100% barulah nantinya ditambahkan ES dengan komposisi 20% - 40%
dari total berat kering.
1.
Daging
Pilihlah daging yang
memenuhi standar untuk membuat bakso, usahakan untuk selalu memilih daging yang
segar dan bagus. Untuk mendapatkan daging yang baik sebaiknya kita memilih
pedagang daging yang kompeten yang biasanya dapat kita peroleh informasinya
dari kawan-kawan penjual bakso itu sendiri. Jika kita memfokuskan membuat bakso
sebagai sarana usaha maka sangat dianjurkan bagi kita untuk melakukan kerjasama
yang baik dengan pedagang daging hingga ketersedian bahan baku daging yang baik
selalu tersedia.
2.
Tepung
Carilah penjual tepung
yang baik hingga kita beroleh bahan yang berkualitas bagus, sebab peranan
tepung dalam pembuatan bakso ini sangat penting. Biasanya tepung yang digunakan
untuk adonan bakso adalah tapioka, namun ada juga yang mencampurnya dengan
sagu.
3.
Bumbu
Bumbu yang dipergunakan
dalam adonan bakso terdiri dari : bawang putih, bawang merah goring, merica,
MSG, garam dapur, telur ayam, dan pengenyal (STTP food grade) total bumbu dari
total adonan sebesar 10%.
4.
Es
Batu
Es dalam adonan bakso ini
jumlahnya sekitar 20% - 40% dari total adonan kering yang kita buat.
Setelah adonan bahan membuat bakso
telah disediakan sekarang kita tinggal menentukan berapa komposisi daging yang
akan kita pakai untuk membuat adonan bakso tersebut apakah 50%, 60%, 70%, 85%
dari total berat adonan. Jika orientasi kita untuk jualan maka sangat penting
apabila kita tentukan segmen pasar yang akan kita jangkau, semua ini tentunya
akan berpengaruh pada harga jual dan profit yang akan kita peroleh.
Selanjutnya setelah kita tentukan
segmen pasarnya maka kini kita tinggal membuat percobaan dalam membuat bakso
itu sendiri, persiapkan alat tulis dan buat table dari komposisi bahan yang sudah
kita tetapkan. Lalu semua bahan kita timbang dan catat satu persatu, kemudian
kita amati hasil dari percobaan dengan komposisi yang sudah kita tetapkan.
Amatilah hasilnya dan uji rasa, kekenyalannya dan bentuknya telah bagus atau
tidak. Periksa step by step hasil percobaan kita dari mulai memilih bahan baku,
menimbang, dan mengolah, adakah yang salah dari percobaan tersebut. Lakukan
percobaan hingga mendapatkan hasil yang baik dan alangkah bagusnya bila setiap
hasil percobaan yang kita lakukan di bagikan kepada saudara, teman dan tetangga, kemudian
mintakan pendapat mereka tentang hasil
racikan kita, catat dan rekam setiap masukan, lalu cek ulang hasil percobaan
yang telah kita catat uji catatan trsebut dengan hasil jejak rekam dari para
taster yang mencoba hasil olahan kita.
Apabila kita memiliki dana yang cukup,
alangkah baiknya bila kita membeli peralatan penunjang dalam membuat bakso,
belilah peralatan yang terjangkau dahulu yang skala rumahan, seperti alat
penggiling daging manual, meat processing standar rumahan dan untuk alat cetak gunakan
dahulu secara manual. Jika modal sudah mencukupi barulah kita menggunakan
peralatan yang standar untuk industry skala mikro dan untuk informasi tentang
alat industri mikro untuk pembuatan bakso dapat diperoleh melalui media
internet atau informasi dari kawan. (sumber:
dari berbagai sumber)
Contoh Tabel percobaan
No
|
Keterangan
|
Jumlah
|
Harga
|
1
|
Daging
Sapi
|
750
|
75.000
|
2
|
Tepung
Tapioka
|
170
|
1.700
|
3
|
Bawang
Putih
|
25
|
500
|
4
|
Bawang
merah
|
15
|
300
|
5
|
Merica
|
5
|
200
|
6
|
MSG
|
8
|
500
|
7
|
Garam
dapur
|
5
|
200
|
8
|
Telur
Ayam
|
20
|
1.000
|
9
|
Pengenyal
(Food Grade)
|
1
|
1.000
|
10
|
BTP
(Food Grade)
|
1
|
1.000
|
Jumlah
|
1000 gram
|
81.400
|
|
Es
Batu
|
300 gram
|
500
|
|
Jumlah
|
81.900
|
||
Note:
|
|||
1
|
Berapa
buah bakso yg dihasilkan?
|
||
2
|
Bagaimana
tekstur baksonya?
|
||
3
|
Bagiamana
rasanya
|
||
4
|
Dan
catatan penting lainnya
|
(ARH/ dari berbagai sumber)
Posting Komentar