Setiap enterpreneur
tentunya berharap usaha yang dirintisnya menjadi sukses dan berhasil. Namun
untuk memulai sebuah usaha tidaklah semudah membalikkan tangan. Ada beberapa
tahapan yang perlu diketahui agar tidak salah langkah. Sebab, bila salah
langkah maka modal yang dikeluarkan bisa ludes. Untuk menghindari situasi
kritis seperti itu diperlukan persiapan matang. Berikut ini 9 langkah dasar
agar usaha yang dijalankan tidak menjadi kritis.
1. Tentukan pendanaan
Dalam menentukan rencana usaha, pendanaan adalah hal yang sangat fundamental. Dari mana modal untuk memulai usaha, jika belum ada carilah potensi pendanaan. Buatlah analisa penghitungan pengembalian modal dan bunganya bila Anda meminjam kepada bank.
2. Rencana usaha
Rencana usaha adalah titik awal yang paling penting. Rencana usaha yang baik didukung oleh penelitian aktual (survei) dan penulisan rencana bisnis.
Penulisan rencana bisnis mencakup menentukan tipe atau jenis usaha, segmen pasar dan pelanggan, membuat rincian usaha seperti harga barang, deskripsi produk, potensi kompetitor. Persiapkan juga analisa SWOT, strategi promosi.
Secara operasional usaha, perhatikan perizinan, suplai barang, risiko usaha, fasilitas yang diberikan kepada pelanggan, dan lokasi usaha. Struktur organisasi dan jobdesk setiap tim perlu dibuat secara matang.
3. Survei dan kumpulkan informasi
Penelitian Rencana bisnis mencakup beberapa bidang utama:
- Pengalaman Anda bekerja dan mengamati industri di sektor usaha yang akan Anda geluti.
- Carilah informasi seputar usaha yang akan Anda jalankan. Informasi bisa didapat dari perpustakaan, internet mengenai informasi pertumbuhan pasar, perspektif industri secara keseluruhan, dan profil pelanggan.
- Penelitian lapangan meliputi wawancara dengan pelanggan, pemasok, pesaing, dan pakar industri. Ini memberikan wawasan sebenarnya di balik semua fakta yang dibutuhkan.
4. Simpan semua ide
Catatlah semua perencanaan usaha Anda dan simpanlah secara baik-baik. Sebab, catatan akan menjadi hal penting dalam perencanaan usaha.
5. Pahami sektor usaha
Mulailah melakukan survei lengkap dengan gambaran industri sektor usaha yang Anda geluti baik dari asosiasi terkait. Carilah informasi mulai dari hal mendasar tentang industri hingga pertanyaan-pertanyaan yang sulit untuk ditemukan.
6. Analisis
Setelah sebagian besar data telah dikumpulkan, lakukan proses analisis. Buat profil usaha yang kompetitif, rencana berkelanjutan, serta potensi risiko.
Memulai usaha membutuhkan konsistensi. Dalam perjalanannya, menjalankan usaha bisa menyimpang dari apa yang sudah ditetapkan di awal.
7. Keuangan
Catatlah keuangan sebaik-baiknya, baik itu pemasukan maupun pengeluaran. Bekerja samalah dengan akuntan untuk mengembangkan proyeksi yang realistis.
8. Ringkasan
Buatlah ringkasan aktivitas bulanan. Utamanya mengenai laba, kebutuhan investasi, dan pengembalian pinjaman.
9. Langkah terakhir
Apapun usaha Anda, jalankanlah dengan jujur kepada pelanggan. Sehingga timbul kepercayaan pelanggan dan akan kembali datang membeli produk.(arh/berbagai sumber)
1. Tentukan pendanaan
Dalam menentukan rencana usaha, pendanaan adalah hal yang sangat fundamental. Dari mana modal untuk memulai usaha, jika belum ada carilah potensi pendanaan. Buatlah analisa penghitungan pengembalian modal dan bunganya bila Anda meminjam kepada bank.
2. Rencana usaha
Rencana usaha adalah titik awal yang paling penting. Rencana usaha yang baik didukung oleh penelitian aktual (survei) dan penulisan rencana bisnis.
Penulisan rencana bisnis mencakup menentukan tipe atau jenis usaha, segmen pasar dan pelanggan, membuat rincian usaha seperti harga barang, deskripsi produk, potensi kompetitor. Persiapkan juga analisa SWOT, strategi promosi.
Secara operasional usaha, perhatikan perizinan, suplai barang, risiko usaha, fasilitas yang diberikan kepada pelanggan, dan lokasi usaha. Struktur organisasi dan jobdesk setiap tim perlu dibuat secara matang.
3. Survei dan kumpulkan informasi
Penelitian Rencana bisnis mencakup beberapa bidang utama:
- Pengalaman Anda bekerja dan mengamati industri di sektor usaha yang akan Anda geluti.
- Carilah informasi seputar usaha yang akan Anda jalankan. Informasi bisa didapat dari perpustakaan, internet mengenai informasi pertumbuhan pasar, perspektif industri secara keseluruhan, dan profil pelanggan.
- Penelitian lapangan meliputi wawancara dengan pelanggan, pemasok, pesaing, dan pakar industri. Ini memberikan wawasan sebenarnya di balik semua fakta yang dibutuhkan.
4. Simpan semua ide
Catatlah semua perencanaan usaha Anda dan simpanlah secara baik-baik. Sebab, catatan akan menjadi hal penting dalam perencanaan usaha.
5. Pahami sektor usaha
Mulailah melakukan survei lengkap dengan gambaran industri sektor usaha yang Anda geluti baik dari asosiasi terkait. Carilah informasi mulai dari hal mendasar tentang industri hingga pertanyaan-pertanyaan yang sulit untuk ditemukan.
6. Analisis
Setelah sebagian besar data telah dikumpulkan, lakukan proses analisis. Buat profil usaha yang kompetitif, rencana berkelanjutan, serta potensi risiko.
Memulai usaha membutuhkan konsistensi. Dalam perjalanannya, menjalankan usaha bisa menyimpang dari apa yang sudah ditetapkan di awal.
7. Keuangan
Catatlah keuangan sebaik-baiknya, baik itu pemasukan maupun pengeluaran. Bekerja samalah dengan akuntan untuk mengembangkan proyeksi yang realistis.
8. Ringkasan
Buatlah ringkasan aktivitas bulanan. Utamanya mengenai laba, kebutuhan investasi, dan pengembalian pinjaman.
9. Langkah terakhir
Apapun usaha Anda, jalankanlah dengan jujur kepada pelanggan. Sehingga timbul kepercayaan pelanggan dan akan kembali datang membeli produk.(arh/berbagai sumber)
Posting Komentar