Home » » Bebas Libur Kapan Saja

Bebas Libur Kapan Saja

Written By Unknown on 27/09/14 | 9/27/2014

Setelah membaca salah satu artikel di laman businessinsoder.com.au, hati ini jadi tergelitik dan teringat akan perbincangan dengan salah seorang sahabat. Dimana ia memiliki harapan bila usahanya bertumbuh ingin membuat suatu kebijakan mengenai jam kerja bagi karyawannya. Dimana ia akan membuat satu kebijakan untuk membebaskan jam kerja dan masa libur bagi karyawannya. Alasannya, agar karyawan memiliki rasa kebahagiaan dalam setiap melaksanakan pekerjaannya. Yang terpenting mereka mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaan mereka. "Coba bayangkan bro, karyawan dituntut datang tepat waktu tapi kondisi dilapangan, bujubune semrawut dan kemacetan terjadi dimana-mana. Kalau mengawali suatu aktivitas dengan suasana stress, bagaimana menghasilkan output yang baik?". Saya katakan, itu sebuah ide yang cerdas dimana meningkatkan produktivitas dengan mengobati mental dalam diri karyawan.

Ternyata ide dan harapan sahabatnya, benar-benar terjadi di negeri Australia, dilansir dari businessinsoder.com.au Karyawan di Australia saat ini bisa bebas menentukan cara kerjanya. Kebebasan ini meliputi waktu kerja, hari libur, hingga di mana dia ingin mengerjakan pekerjaannya.

Apa alasan para pemilik perusahaan di Australia percaya dengan memberikan kebebasan pada pekerja, mereka akan mendapat peningkatan kreativitas, produktivitas, dan pekerja yang bahagia.

Salah satu orang yang menerapkan kebijakan ini Richard Branson, bos dari perusahaan maskapai penerbangan Vigin Airlines, mengaku ide ini datang dari putrinya.

Richard menuturkan, bahwa ia begitu terkesan setelah putrinya mengirimi dirinya sebuah surel mengenai pemberian kebebasan bekerja pada karyawan. Sang putri mengaku ide ini muncul usai membaca artikel tentang kebijakan libur Netflix. Dari situlah Branson ingin mengubah pakem aturan kerja perusahaanya.

"Pekerja bebas menentukan apakah dia ingin mengambil libur beberapa jam, hari, minggu, atau bulan," ujarnya.

Aturan baru ini, lanjutnya, juga membebaskan pekerja harus meminta izin untuk mengambil libur. "Para pekerja dibebaskan libur asalkan tidak mengganggu target penyelesaian proyek atau pekerjaan," tuturnya.

Sistem kerja ini, tambahnya, didasarkan karena saat ini teknologi telah membuat pekerjaan tak ada habisnya dan pekerja hampir tidak memiliki waktu istirahat.

Kebijakan tersebut telah diterapkan olehnya, pada kantor Virgin Airlines cabang Amerika Serikat dan Inggris. Jika cara ini efektif, bukan tidak mungkin akan diperluas ke seluruh kantor cabang perusahaan.

"Ini merupakan inisiatif yang sangat sederhana dan cerdas yang pernah saya dengar. Ini sangat menarik untuk ditunggu hasilnya," jelas Branson.

Seperti diketahui, Richard Branson adalah pengusaha asal Inggris yang sudah memulai usahanya sejak usia 16 tahun. Awalnya Richard mendirikan toko layanan pesan-antar kaset yang di kemudian hari menjadi perusahaan rekaman dan toko musik Virgin Records.

Perusahaan Branson saat ini telah berkembang mencapai sekitar 200 perusahaan yang tersebar di 30 negara. Kekayaannya saat ini ditaksir mencapai USD 5 miliar atau sekitar Rp 50 triliun.

Bagaimana dengan Indonesia? Tentunya bakal menjadi hal yang menarik bukan? Mungkinkah hal seperti itu dapat diterapkan di Indonesia?. Mungkin untuk saat ini jawabannya kita tanyakan pada rumput yang bergoyang. (Abya/arh)
Share this article :

Posting Komentar

Subscribe via RSS Feed If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
 
Support : 'your link' | 'your link' | 'your link'
Copyright © 2014. ABYAKSA BUANA INFORMASI - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger